Banda Aceh – Hari Selasa tanggal 8 Desember 2009 jam 09.00 WIB bertempat di Kantor Bank Indonesia Banda Aceh,Pemimpin Bank Indonesia Banda Aceh Bapak Mahdi Muhammad mengundang beberapa Pimpinan Cabang Bank Syari`ah di Banda Aceh untuk melakukan pertemuan dengan pelaku usaha sector kelautan dan perikanan.
Pimpinan cabang perbankan syariah yang hadir pada acara di maksud antara lain; Pincab Bank Syari`ah Mandiri (BSM) Banda Aceh,Pincab BRI syari`ah Banda Aceh,Pincab BNI Syari`ah Banda Aceh,BII Syari`ah dan Pincab BPD Syariah Banda Aceh.Sementara Pelaku UKM Kelautan dan Perikanan hadir Bapak Suherman dari Assosiasi Pedagang Ikan TPI Lampulo (ASPI) Banda Aceh,juga turut hadir Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB) Departemen Kelautan dan Perikanan wilayah kerja Banda Aceh dan Aceh Besar Hamdani.Kegiatan ini sendiri merupakan tindak lanjut dari acara seminar perikanan yang dilakukan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Aceh pada tanggal 17 November 2009 di Banda Aceh dan Bank Indonesia Banda Aceh sebagai salah satu nara sumber.
Prospek bisnis di sector kelautan dan perikanan sangat besar ,ini di buktikan oleh banyaknya potensi yang belum tergarap dengan baik.”banyak pelaku usaha terkendala oleh modal,teknologi dan sarana pendukung utama lainnya yang belum tersedia,sehingga proses pengembangan usaha sector kelautan dan perikanan belum mencapai hasil yang optimal yaitu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan pelaku usaha ” demikian dikatakan oleh Ketua ASPI Bapak Suherman.
Oleh karena itu Pemimpin Bank Indonesia Banda Aceh berusaha mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi ,salah satunya adalah dari sisi permodalan,Bank Indonesia mencoba memediasi dan memfasilitasi mereka dengan perbankan syari`ah.
“Lebih jauh pertemuan ini merupakan sebagai tahap awal bagi kita untuk mendapatkan banyak informasi dan menggalinya lebih dalam,sehingga perbankan syari`ah mendapat masukan sabagai analisa awal untuk melakukan pembiayaan di sector ini”.Begitu disampaikan oleh Bapak Mahdi
Namun dari beberapa Pincab Bank Syari`ah yang hadir mengaku pihaknya dalam beberapa tahun terakhir telah mulai melakukan pembiayaan untuk sector perikanan,seperti dikatakan oleh Pincab BSM dan BPD Syari`ah,meskipun masih dalam jumlah yang terbatas.Pincab BPD Syari`ah sendiri mengatakan pihaknya saat ini sudah siap untuk mengembangkan pembiayaan di sector kelautan dan perikanan,karena BPD Syari`ah telah mempunyai Skema Pembiayaan untuk usaha perikanan,bahkan berdasarkan pengalaman terhadap UKM perikanan yang telah dibiayai ternyata angsurannya sangat baik atau tidak terjadi NPL.Ini artinya dari segi kemampuan dan karakter pelaku UKM perikanan tidak perlu dikuatirkan.
Sedangkan Pincab Bank Syari`ah Mandiri (BSM) mengatakan pihaknya masih mempunyai kendala,antara lain belum adanya skema pembiayaan khusus untuk usaha perikanan seperti halnya BPD Syari`ah dan belum adanya petugas bank yang menguasai teknis usaha ini untuk mendukung sistim analisa,karena terus terang usaha sector kelautan dan perikanan mempunyai karakter tersendiri,misalnya usaha penangkapan,dimana sampai saat ini masyarakat masih sangat tergantung dengan alam dan belum menggunakan teknologi yang mampu memberikan tingkat kepastian yang memadai terhadap hasil penangkapan”.
Namun Pincab BNI Syari`ah mengatakan pihaknya melakukan dengan cara linkage program atau melakukan aliansi dan kerjasama dengan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) dan Baitul Qiradh dalam melakukan pembiayaan untuk usaha perikanan,karena menurut pendapatnya dengan cara seperti ini lebih efektif dan bisa membantu BNI syari`ah dalam hal supervisi pembiayaan.Sayangnya Pincab BNI Syaria`ah tidak merinci LKM dan BQ mana saja yang telah bekerjasama dengan pihaknya.
ASPI sendiri mengharapkan agar pihak perbankan mau memberikan dukungan permodalan bagi anggotanya dengan persyaratan yang relative lebih mudah,lebih lanjut ASPI juga mengharapkan agar ada pengusaha/swasta atau pemerintah untuk membangun sarana dan infrastruktur yang sangat dibutuhkan saat ini,seperti Cold Storage,Pabrik Es,dan perbaikan terhadap Tempat Pendaratan Ikan (TPI),sehingga penangan ikan pasca panen dapat dilakukan dengan baik.Dengan demikian fluktuasi harga ikan dapat terjaga dengan baik pula.Inilah salah satu kunci untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat perikanan.
Menanggapi isu-isu yang berkembang dalam pertemuan tersebut,Bank Indonesia Banda Aceh akan mencoba mem-follow-up dengan rencana melakukan penilitian dan survey lapangan serta usaha –usaha konkrit secara berkelanjutan.Dan KKMB sendiri siap untuk membantu termasuk untuk memperdayakan ASPI dengan memberikan pengetahuan-pengetahuan tentang perbankan dan perkreditan.Sehingga persepsi negative yang berkembang di masyarakat perikanan terhadap perbankan selama ini menjadi lebih baik begitu juga sebaliknya.
Satu hal yang menjadi Peluang besar Perbankan syari`ah untuk terjun memberikan pembiayaan di sector ini adalah sudah terbangunnya tata nilai sistim bagi hasil seperti yang yang telah diterapkan oleh kalangan pelaku usaha perikanan selama bertahun-tahun,misalnya sistim bagi hasil antara pemilik kapal/boat dengan pawang dan para awak kapal/nelayan dan sistim bagi hasil antar pemilik kapal dengan penampung hasil tangkapan atau toke bangku meskipun berjalan hanya berdasarkan kepercayaan saja atau tidak ada perjanjian secara tertulis.Ini tentunya sangat sesuai dengan sistim bisnis dan prinsip Bank Syaria`ah.Hanya saja bank perlu melakukan penataan secara administrasi saja.
Dengan demikian kita harapkan kedepan masalah permodalan bagi pelaku UKM sector kelautan dan perikanan bisa teratasi.(Hamdani)