KemenkopUKM Buka Capacity Building Class Pendamping UKM


Kampus UKM merupakan platform penguatan kapasitas sumber daya UKM, juga kolaborasi dari lintas sektor yang menjadi satu kolaborasi pentahelix dari pemerintah, perguruan tinggi, pelaku UKM, asosiasi dan media

Pristiyanto

JAKARTA – Deputi Bidang UKM KemenkopUKM RI melalui platform Kampus UKM (kampus-ukm.id) membuka program Capacity Building Class selama Agustus-Oktober 2023. Training berbasis kompetensi ini dibagi kepada beberapa angkatan.

Setiap program kelas akan memfasilitasi 30 orang yang nantinya akan mendapatkan uji sertifikasi SKKNI-BNSP secara gratis.

Khusus untuk training Pendamping UKM akan Batch I berlangsung secara virtual sejak tanggal 23, 24, dan 25 Agustus 2023, kemudian bimtek tanggal 29, 30 Agustus 2023, dan Uji Kompetensi dijadwalkan pada 3 September 2023 untuk 30 peserta yang terpilih dari training dan bimtek.

Pada training kali ini KemenkopUKM menghadirkan dua pelatih ahli yang sangat berpengalaman yakni Asesor dan Instruktur PBK, Mentor UMKM, Master Coach of Entrepreneurship Samsi SE dan Mentor UMKM, Direktur Utama STAR Training & Consulting, Konsultan Pendamping UMKM Arief Budiman, ST.

Kepala Bidang Penguatan Kapasitas Aparatur Pembina UKM, Deputi Bidang UKM, KemenkopUKM Pristiyanto yang membuka acara, dalam sambutannya mengatakan, “training ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas SDM pelaku UKM dalam mengelola usahanya melalui pendampingan oleh Pendamping UKM,”

Pelatih Ahli Pendamping UKM Samsi, SE

Kampus UKM, katanya lagi, merupakan platform penguatan kapasitas sumber daya UKM, juga kolaborasi dari lintas sektor yang menjadi satu kolaborasi pentahelix dari pemerintah, perguruan tinggi, pelaku UKM, asosiasi dan media.

Lebih lanjut ia menuturkan, pelatihan Kampus UKM ini dikerjasamakan dengan beberapa lembaga seperti training center, Lapenkop, dan perguruan tinggi seperti UNPAD dan Binus. Masing-masing perguruan tinggi atau lembaga pendidikan memiliki kemitraan yang berbeda.

Rangkaian kegiatan kampus UKM meliputi beberapa rangkaian, sebelumnya didahului dengan webinar, training kompetensi, disisi lain juga ada training vokasi khususnya untuk peternakan, perikanan, dan haji umroh.

Kemudian dari training ini akan dilanjutkan dengan workshop atau bimtek untuk uji kompetensi bimtek portofolio bagi uji kompetensi Pendamping UKM.

Dalam kegiatan training ini peserta dapat mengikuti per sesi atau penuh. Namun untuk bisa mengikuti bimtek atau workshop portofolio diwajibkan memiliki kehadiran penuh untuk semua sesi mulai dari sesi 1 sampai sesi 6.

Dan setiap sesi yang diikuti kehadiran juga ikut diperhitungkan dalam seleksi. Kewajiban peserta dalam pelatihan ini yaitu mulai dari pre-test, post test, dan evaluasi untuk mendapatkan sertifikat setiap sesinya.

“Setiap sertifikat memuat unit kompetensi yang diajarkan,” ungkap Pristiyanto.

Selanjutnya dia berharap agar traning ini dapat berjalan dengan baik dan peserta dapat menyerap materi dengan baik serta semua bisa ikuti sesi 1-6. Adapun training dan uji kompetensi pendamping UKM ini adalah skema junior level 4.

Paska training pihaknya berencana akan meregistrasi Pendamping UKM terutama yang tergabung di kampus UKM untuk mendapatkan pengakuan terkait kapasitas dan memiliki kompetensi.

“Kedepan pendamping UKM bisa sektoral seperti pertanian, halal dan lainnya untuk lebih profesional dan spesifik,” ujar Pristiyanto.

Geliat Koperasi Samudera Mandiri Syariah dalam Meningkatkan Kesejahteraan Anggotanya


Para anggota juga diajarkan cara membuat pembukuan sehingga kini mereka bisa mudah mengakses pembiayaan ke perbankan melalui pendampingan oleh Tenaga Pendamping Usaha Kelautan dan Perikanan (TPUKP) dalam program Gisela Direktorat UI Ditjen PDSPKP Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Provinsi Aceh.

Bismiana

Ekonomi kerakyatan wujudnya adalah koperasi. Melalui badan usaha koperasi, kesejahteraan ekonomi anggota akan tercapai. Seperti halnya Koperasi Samudera Mandiri Syariah di Gampong Layeun, Kecamatan Leupung, Aceh Besar yang ingin memajukan usaha bersama.

Koperasi produsen yang didirikan pada tahun 2021 oleh pelaku usaha olahan ikan asin di Gampong Layeun dan Pulot itu kini semakin menggeliat untuk memajukan ekonomi bersama anggotanya.

Kecamatan Leupung merupakan sentra ekonomi perikanan disamping juga perkebunan dan potensi pariwisata bahari. Sehingga sangat cocok mengembangkan produk perikanan untuk mendukung pariwasata di kawasan itu.

Jika melintasi daerah ini, bisa dilihat di sekeliling koperasi terdapat puluhan kios penjual olahan ikan asin berjejer di sepanjang jalan nasional Banda Aceh-Meulaboh tersebut. Ikan asin produksi Leupung diminati oleh pasar karena cita rasanya yang enak.

Dari sisi kemasan juga kian menarik, administrasi usaha sudah lengkap, dan daya jangkau penjualan semakin jauh.

Sebagai informasi Leupung berada di pesisir Samudera Hindia. Sama halnya dengan Lhoong, saat tsunami kawasan ini lenyap ditelan air bah. Warga kemudian bangkit dengan usaha olah ikan asin.

Kini sebagian besar pelaku usaha pengolahan ikan asin di Leupung telah bergabung dalam Koperasi Samudera Mandiri Syariah yang kini dipercayakan Sinta Dewi (Ketua), Nuri Fitria Susanti (Sekretaris), dan Bismiana (Bendahara).

Ketika saya berkunjung ke Kantor Koperasi Samudera Mandiri Syariah, Senin (19/06/2023), Bismiana menuturkan, usaha mereka mulai berkembang. Dulu mereka hanya mengandalkan pembeli yang melintasi jalan nasional itu, tetapi kini mereka ikan asin Leupung sudah mulai masuk ke pasar ritel.

Bismiana masih ingat beberapa tahun setelah tsunami mereka masih menjual secara tradisional. Kemasan menggunakan plastik bening tanpa embel-embel merek.

Namun, saat telah terbentuk nya Koperasi yang sekarang ini dan melalui pendampingan LSM lokal pelaku usaha di kawasan itu berbenah. LSM tersebut membantu re-branding tampilan lebih menarik dan sesuai untuk segmen pasar menengah.

Para anggota juga diajarkan cara membuat pembukuan sehingga kini mereka bisa mudah mengakses pembiayaan ke perbankan melalui pendampingan oleh Tenaga Pendamping Usaha Kelautan dan Perikanan (TPUKP) dalam program Gisela Direktorat UI Ditjen PDSPKP Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Provinsi Aceh.

“Banyak anggota kami saat ini telah mendapatkan fasilitas kredit usaha rakyat dari bank BSI berkat adanya pendampingan oleh tenaga perikanan, dan pihak bank juga sering datang ke tempat kami untuk menawarkan fasilitas modal usaha,” ungkap Bismiana.

Sementara Sinta Dewi, yang menjabat sebagai ketua juga menuturkan, saat ini pihaknya sedang mengembangkan program pengadaan untuk anggota.

Pengadaan yang ia maksud adalah Koperasi membeli ikan segar atau hasil tangkapan nelayan, kemudian diolah menjadi produk ikan asin atau lainnya. Setelah itu ikan asin yang sudah siap jual tersebut disalurkan kepada anggota untuk dipasarkan.

Dengan model bisnis seperti ini maka koperasi akan mendapatkan keuntungan, begitu juga anggota diberikan keuntungan yang dapat ditambahkan atas harga jual kepada konsumen oleh koperasi.

Saat penulis berkunjung, kebetulan pengurus koperasi dan dibantu oleh beberapa anggota sedang mengemas udang sabu kering untuk didistribusikan kepada anggota yang memiliki usaha pemasaran atau memiliki kios penjualan.

Tidak terbatas hanya udang sabu kering saja, nanti juga menyesuaikan dengan komoditas perikanan apa yang sedang dibawa oleh nelayan.

“Dengan model usaha seperti ini maka koperasi dan anggota akan sama-sama hidup dan mendapatkan keuntungan. Dan yang lebih penting keuntungan yang diperoleh koperasi nanti akan kembali lagi kepada anggota,” tutur Sinta Dewi didampingi Nuri Fitria Susanti.